Februari 27, 2012

Keluarga Rumah Kecil













Keluarga Rumah Kecil - begitulah mereka menyebut tentang kita. Bukan karena jumlah kita yang berbilang ‘Empat’ layaknya sebuah keluarga berencana, tapi begitulah bentuk rumah tempat kita huni yang sangat sederhana. 

Terdiri dari 2 petak kamar dengan ruang tamu merangkap ruang keluarga yang kita punya, kamar mandi dan dapur mungil kita yang tak seberapa itu, dan teras kita yang lebih luas dari ruang tamu dengan pagar besi yang hanya setegak pinggang. Disudut jalan Suka Tirta, disanalah awal kita memulai cerita menapaki suka duka dunia pekerjaan dengan usia kita yang masih sangat muda.
06 April 2009 - dan kisah ini dimulai :)

Note : Ire dan Ela - Ingat tidak, hari pertama OJT kita berangkat jam berapaa??! :D
Cc : Irefala C. Andrian, Siela Leilani, Melda

Februari 25, 2012

The truth of love

Because the world wouldn't always be fair

But it doesn't mean that we need to stop struggling
We need to recognize that growth never comes without pain
We can never avoid all pain, but by adjusting our expectation, response, and focus we can avoid much devastation.

The right way to love is when you love what God loves and not love what God doesn't love.

It's not about we should not love the humans or we should love less but it's tell us that was nothing should come before Allah in our hearts.
When you do love, you will give the creation - not about what will return from them.

You will love and you will give, but you will be sufficed from God only :)


Februari 05, 2012

DELIVERED #MR

Hari ini, disini hanya ada aku dan hujan
Aku yang berdiri berteduh dibawah atap ruko yang sering kita singgahi dulu
Kuyup..
Bibir dan tanganku mulai membiru
Dan tak ayal gigiku mulai bergemelutuk
Rintih mencoba menyamai senandung hujan bergemuruh
Sesaat aku menoleh pada sisi kanan kiriku
Dan mendapatinya kosong..
Ya, aku tersadar – pada akhirnya aku harus benar-benar menerima faktanya
Bahwa kamu tidak ada di sisi ku
Tidak lagi..
Kamu tidak lagi bersamaku..

Aku bernyanyi bersama hujan
Menyanyikan sebait lagu konyol yang kau ciptakan untuk kita
Lagu yang sering aku tertawakan karena kau begitu sumbang menyanyikannya
Dan kini aku menyanyikannya dengan suaraku yang lirih
Yang terbenam dengan hentakan nyaring hujan yang turun sepanjang hari itu

Aku bertemu denganmu tidak disaat hujan
Aku menemukanmu disaat matahari bersinar
Terang, cerah, hangat, dengan bau kebahagian yang menyebar diudara
Seolah setiap helaan nafas yang kau hidu
Mengisi paru-parumu dengan udara yang memberi harapan
Hari itu adalah pertama kali kita berjumpa
dan hari itu adalah benar-benar yang terbaik yang pernah aku punya

Kau menemukanku disaat aku benar-benar sekarat
Sekarat akan diri, sekarat akan kepercayaan,bahkan aku sekarat untuk bernafas
Kau menemukanku ketika aku terjatuh, terduduk dalam asa yang menguap
Terbenam dalam kesendirian yang nyaris menenggelamkanku
Dan hari itu kau datang kepadaku menawarkan seutas benang rapuh
Yang kau ikatkan pada tali-taliku yang mulai berurai
Dan menjadikannya kembali menyatu dalam tali kehidupanku yang tak beraturan
Hari dimana kau menemukanku adalah salah satu dari hari yang terbaik yang kita punya

Dan kemudian kita tumbuh bersama waktu, setiap jamnya, menitnya, detiknya..
Berbagi cerita, berbagi tawa,berbagi kebahagiaan
Hingga suatu hari kita terjebak bersamanya
Bersama hujan yang turun dihari itu
Disudut jalan dibawah atap ruko yang sama tempat aku berdiri saat ini
Waktu seolah menghentikan kita, ketika secara bersamaan kita berujar
‘Aku suka hujan’
Dan kita saling menoleh satu sama lain
Aku menyunggingkan senyum ragu
Dan kau tersenyum dengan caramu
Tidakkah aku salah mendengarnya?
Benarkah ternyata kita sama-sama menyukai hujan?
‘Seberapa suka?’ tanyaku
‘Suka sesuka-sukanya’ jawabmu tertawa
Aku menaikkan alis, dan tatapanku sungguh remeh
Wajahmu berubah serius – ‘Benar, aku sangat menyukai hujan’ katamu
‘Hanya dengan hujan aku bebas bercerita, karena dengan hujan aku bisa berbagi rahasia’ ujarmu lirih dan wajahmu sesaat terlihat sangat sendu
 Aku terdiam, tak sanggup berujar,hanya tertegun menatapmu saat itu
Menatap langsung ke matamu yang membalas tatapan mataku
Ya, kita tidak hanya sama menyukai hal yang sama
Tetapi kita juga menyimpan hal yang sama di balik mata kita
Kita menyimpan duka

Hari – hari selanjutnya kita selalu bersama
Sekarang kita tidak hanya berbagi hal-hal yang bahagia
Kita telah berbagi tentang semuanya
Tentang duka, tentang sakit, tentang luka, tentang dendam yang ingin kita lupakan
Tentang kesepian yang sangat ingin kita enyahkan
dan kebebasan diri dari merasa terasing yang ingin kita dapatkan
dan kita selalu berbagi cerita dikala hujan

Dengan hujan yang menjebak kita di sudut jalan dibawah atap ruko tempat kita berteduh
Kita telah menciptakan suatu kehidupan yang kita sebut persahabatan
Ya.. kau dan aku bersahabat
Setidaknya dari aku menganggap
Bahwa kau satu-satunya sahabat terbaik yang aku punya
Dan aku tak akan pernah mau kehilanganmu
Aku bersumpah untuk itu
Aku tak akan pernah mau kehilanganmu

Hei, ingatkah kamu?!
Bahwa kita tidak hanya sekali terjebak hujan di sana
Tetapi berkali kali..dan kita selalu berteduh dibawah atap ruko yang sama
Pernah suatu kali saat kita berteduh, tanpa sepengetahuanku kau telah menampung air hujan dikedua tanganmu
dan kamu yang selalu berdiri disisi kiriku saat itu
menyiramkan air hujan itu ke arahku
membasahi wajah dan pakaian seragamku yang tak tertolong basahnya
sungguh aku sangat kesal saking kagetnya
dan kau hanya tertawa –tawa melihatku melongo
sementara orang – orang disekitar hanya mengulum senyum melihat kita
dan kau membujukku dengan menyanyikan sebait lagu sumbang yang kau ciptakan
sungguh kau berhasil! Bagaimana tidak! Itu adalah lagu terkonyol yang pernah aku dengar
aku menghadiahimu sejumlah cipratan air dari genangan yang sengaja aku pijaki
dan kau mengejar untuk menghukumku
yang selanjutnya adalah kita berlarian di tengah hujan
tak perduli seberapa derasnya hujan turun saat itu
kita menari bersama ditengah hujan, dan  hari itu kita sangat bahagia

Dan hari-hari berikutnya
Ketika aku menatap hujan turun dan aku mendapati kau mengirimiku satu paragraph tentang hujan
Dan aku akan mengirimmu kembali tentang cerita hujan hari itu
Dan bersamaan dengan hujan yang turun
kita menciptakan bait-bait kata
yang kemudian menguntai menjadi cerita
merefleksikan apa yang kau dan aku rasakan saat itu
Dan selalu bersama dengan hujan kita saling berkirim kabar
Dan selalu saat hujan turun kita berbagi rahasia

Hingga pada suatu hari kau mengenali seseorang
Seseorang yang memikat hatimu,
yang mengajakmu untuk mencurahkan perhatianmu hanya kepadanya
Dan rahasia yang sering kita bagi dikala hujan turun itupun berganti
Ya.. belum berakhir memang, tetapi kau menggantinya dengan ceritamu
Hanya ceritamu tentangnya..
Ceritamu tentang betapa bahagianya kamu bertemu dengannya
Betapa girangnya saat kau tahu dia mengenalimu
tidak hanya itu - dia bahkan memanggilmu dengan namamu
Ceritamu tentang betapa indahnya hari yang kau lalui karena kamu bisa menghabiskan waktu dengannya
Betapa hidupmu benar-benar berwarna dan bersinar sehingga kau tak pernah bosan untuk menceritakannya
Ceritamu tentang dia, semuanya, ya.. semuanya tentang diaa
Dan untuk setiap ceritamu aku akan selalu mendengarmu
Dan untuk setiap patah kata yang kau ceritakan tentang dia akan kusambut dengan senyuman terbaikku

Seiring waktu kau dan aku semakin tak menentu
Kita menuju kesegala arah dengan waktu yang terus memburu
Dan hujan mulai kehilangan kita
Setidaknya hujan tidak kehilangan aku

Karena hanya saat hujan turun aku bisa berteriak ketika aku sangat merindukanmu
Saat hujan turun aku bisa meratapi tanpa terdengar olehmu,
Hujan menenggelamkan suara isakanku yang menyedihkan dan pilu
Karena saat hujan aku bisa bercerita tentangmu, menangis karena luka yang kau ciptakan padaku
Hujan akan menghapus air mataku dan memelukku sehingga aku tidak merasa sendiri lagi

Dan hari ini hujan yang turun sangat deras dihadapanku
Aku yang berdiri berteduh dibawah atap ruko yang sering kita singgahi dulu, kuyup..
Dan hujan menyadarkanku
Menyeretku kembali dari kenangan sesaat dimasa lalu
Ya, akhirnya kau meninggalkan aku tanpa pernah menoleh
Bersama hujan kau melangkah pergi dan tak pernah kembali – akankah suatu hari nanti? Entahlah..setiap kali aku terjatuh, mencari dan memanggilmu
Kau tak pernah menjawabnya, tak sekalipun

Seperti saat ini ketika hujan turun dan aku sangat merindukan kebersamaan denganmu
Kau tak ada lagi bersamaku, tak  pernah ada lagi di sisiku
Tetapi aku tetap saja bisa merasakan kehadiranmu
Aku merasakanmu hadir dihatiku, selalu..
Dan bersama hujan sore ini aku mengirimkan curahan hatiku untukmu
Dimanapun kau berada, semoga kau mengingatku
- It’s Delivered.
 

vitra's:noktahminor Template by Ipietoon Cute Blog Design