Januari 08, 2012

Try Not To Cry

Kapan terakhir kali kamu menangis sampai kamu jatuh tertidur - dengan air mata mengering dipipimu - dengan isakan yang kau tahan dan mereda sehingga menyatu dalam nafasmu?
Kapan terakhir kali kamu merasa sangat sakit seperti hatimu ditusuk sembilu - seperti kamu yang berjalan dibawah sengatan duri - seperti lukamu yang basah ditiup angin hingga mengering?
Kapan terakhir kali kamu merasa menjadi gila dan ingin mati rasanya karena kepercayaanmu dikhinati, ketika kesetiaanmu dibalas dengan dusta, ketika harapan yang kau jaga dan kau sirami bak bunga kuncup yang menunggu mekar kemudian layu karena disiram racun oleh tanganmu sendiri - kapan terakhir kali kamu disakiti oleh orang yang kamu sayangi?

Aku mengalaminya - ya, bukan hanya sekali dua, tapi untuk kesekian kali dan rasanya kian hari semakin sakit dan tak pernah sesakit ini

Semacam deja-vu yang disodorkan kehadapanku
Dengan serangkaian hipotesa skenario yang pernah aku bayangkan dan kini dengan jelas fakta-fakta itu disodorkan kehadapanku, dibawah hidungku sendiri
Dan aku harus menelan ramuan pahit itu sendiri, tersedak sendiri, dan menggigil sendiri karenanya
seakan rasanya jika saat itu dinamakan sekarat, maka dengan sukarela aku akan memberikan hidupku atas izin-Nya.

Benar aku sakit, dan terus melemah, aku akan lumpuh dan terjatuh - dan  hingga pada detik itu aku berharap dan berusaha aku tak akan menangis. 

Aku mengingat lirik lagu yang disenandungkan Dewa-19 tentang manusia dan menangis :
-menangislah bila harus menangis, karena kita semua manusia'

apa yang terfikir olehku saat itu adalah mengapa jalan seperti ini yang aku dapatkan? mengapa aku berbeda dengan mereka orang-orang sekelilingku, kuat rasa ingin berlari, menghilang atau bersembunyi menyergapku. Tapi aku tahu hal - hal seperti itu hanya membuang waktu, sia-sia dan tidak menghasilkan apa-apa. Sungguh, aku tidak akan pernah mau menjadi orang merugi, lalu mengapa aku sekarang mengeluh?

mungkinkah aku sudah lelah berjalan didunia ini, atau mungkinkah ini merupakan permulaan bagiku untuk mengarungi kehidupanku yang sesungguhnya?

kemudian aku membiarkannya
melepaskannya walau sesekali aku merasa harus menelan kembali beberapa diantaranya
dan diantaranya aku bertanya-tanya, mengapa semua ini bisa terjadi, dan mengapa pilihan itu jatuh kepadaku?
mengapa selalu bertubi-tubi, mengapa menyerangku disaat aku berada diposisi terlemahku?
mengapa disaat aku mengumpulkan keping-keping kehidupanku yang berserakan justru badai itu kembali merampasnya?
mengapa aku? mengapa harus sekarang? mengapa harus seperti ini caranya?
mengapa aku yang menjadi berantakan?

pakiban keuh lon rakan e? hom keuh intan boh hatee
watee lon pike sabee-sabee lon roh ie mata
Dan tiba pada detik itu aku merasa hatiku ditonjok, aku mempermalukan diriku sendiri dihadapan Rabb-ku, Rabb yang selalu menjagaku, mengawasiku, mencintaiku tanpa syarat dan senantiasa memaafkan, tak lelah menungguku kembali ke jalan-Nya yang lurus, jalan yang dijanjikan akan mempertemukan aku dengan-Nya suatu hari kelak. 

Apakah kamu mengira kami menciptakanmu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? 
Q.S : Al-mu'minun 115

Mungkinkah ini cara Allah menegurku? karena cinta-Nya yang begitu besar kepadaku? Karena Allah mencintaiku.. maka dia memilihkan jalan ini untukku
untuk menuntunku kembali kejalan-Nya? mungkinkah selama ini aku sudah tersesat begitu jauh Ya Rabb??!!

Allah knows which is the best for you and you may know nothing
Don't be sad - don't be afraid, in fact Allah always be with us 


Sing : 
You, you're not aware
That we're aware 
Of your despair
Don't show your tears
To your opposer
Don't show your tears

Try not to cry little one
You're not alone
I'll stand by you
Try not to cry little one
My heart is stone
I'll throw with you

1 komentar:

 

vitra's:noktahminor Template by Ipietoon Cute Blog Design