Hajj Mubarak
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْد.
kumandang takbir terdengar diawal senja dengan berpayung langit jingga
aku berada ditengah keramaian bersama seorang saudara yang duduk dibelakangku
tiba-tiba aku merasa ingin tersedak dengan sesak menghimpit dada
kumandang takbir terdengar diawal senja dengan berpayung langit jingga
aku berada ditengah keramaian bersama seorang saudara yang duduk dibelakangku
tiba-tiba aku merasa ingin tersedak dengan sesak menghimpit dada
aku berhenti diantara mereka, keramaian
dan sesaat seperti roll-film yang diputarkan secara acak dan cepat dikepalamu
aku melihat kilasan gambaran peristiwa idul adha tahun lalu
di sudut itu ada nenek yang berdoa diatas sajadahnya,
mama yang terbaring lemah diruang ICU,
adikku aidil yang duduk dipintu masuk rumah sakit itu
dan aku yang tertegun memikirkan cara mendapatkan 6 kantung darah golongan B yang dibutuhkan mama waktu itu
Idul adha 2010.. idul adha terakhir bersama keluargaku yang sesungguhnya.
Karena pada idul adha tahun ini aku benar-benar sendiri.
bukan hanya aku, aku sadar benar, bahwa perasaan adikku tak berbeda dengan apa yang kurasa saat ini.
Hampa.. dan terasing sekalipun ditengah keramaian.
Bahkan aku hampir lupa rasanya bagaimana kuatnya hasrat untuk bertemu keluarga, dan bagaimana rasanya memiliki keluarga itu sendiri
Bukan, bukan karena tidak ada yang menemani atau peduli
hanya saja pembatas itu sudah terlanjur tersusun sedemikian rupa, bahkan tanpa aku sadari seiring beranjaknya waktu dan memakan tahun-tahun usiaku.
Idul Adha 2011 tak ada lagi tangisan memohon maaf dan pelukan kasih sayang dari nenek dan mama atau polah gengsi antara aku dan aidil
tidak ada lagi kumandang takbir yang kami teriakkan bersama-sama dari teras lantai dua rumah kami
tidak ada lagi derai tawa ketika semua anggota keluarga besar berkumpul bersama kami
hilang..semuanya berganti..dan tak akan terulang kembali
malam ini, tangisan kerinduan dengan melalui doa yang kami kirimkan
inilah kerinduan yang tak tertahankan..
kerinduan akan nenek yang senantiasa menemani sholat ied ke masjid,
bahkan kerinduan akan pertengkaran kecil yang biasa kami lakukan yang kini terasa janggal karena hanya menyapa lewat facebook saja
Idul adha kali ini, benar-benar hanya ada aku, milikku, dan diriku sendiri
besok kita bertemu :*
BalasHapus