Hari
ini, disini hanya ada aku dan hujan
Aku
yang berdiri berteduh dibawah atap ruko yang sering kita singgahi dulu
Kuyup..
Bibir
dan tanganku mulai membiru
Dan
tak ayal gigiku mulai bergemelutuk
Rintih
mencoba menyamai senandung hujan bergemuruh
Sesaat
aku menoleh pada sisi kanan kiriku
Dan
mendapatinya kosong..
Ya,
aku tersadar – pada akhirnya aku harus benar-benar menerima faktanya
Bahwa
kamu tidak ada di sisi ku
Tidak
lagi..
Kamu
tidak lagi bersamaku..
Aku
bernyanyi bersama hujan
Menyanyikan
sebait lagu konyol yang kau ciptakan untuk kita
Lagu
yang sering aku tertawakan karena kau begitu sumbang menyanyikannya
Dan
kini aku menyanyikannya dengan suaraku yang lirih
Yang
terbenam dengan hentakan nyaring hujan yang turun sepanjang hari itu
Aku
bertemu denganmu tidak disaat hujan
Aku
menemukanmu disaat matahari bersinar
Terang,
cerah, hangat, dengan bau kebahagian yang menyebar diudara
Seolah
setiap helaan nafas yang kau hidu
Mengisi
paru-parumu dengan udara yang memberi harapan
Hari
itu adalah pertama kali kita berjumpa
dan
hari itu adalah benar-benar yang terbaik yang pernah aku punya
Kau
menemukanku disaat aku benar-benar sekarat
Sekarat
akan diri, sekarat akan kepercayaan,bahkan
aku sekarat untuk bernafas
Kau
menemukanku ketika aku terjatuh, terduduk dalam asa yang menguap
Terbenam
dalam kesendirian yang nyaris menenggelamkanku
Dan
hari itu kau datang kepadaku menawarkan seutas benang rapuh
Yang
kau ikatkan pada tali-taliku yang mulai berurai
Dan
menjadikannya kembali menyatu dalam tali kehidupanku yang tak beraturan
Hari
dimana kau menemukanku adalah salah satu dari hari yang terbaik yang kita punya
Dan
kemudian kita tumbuh bersama waktu, setiap jamnya, menitnya, detiknya..
Berbagi
cerita, berbagi tawa,berbagi kebahagiaan
Hingga
suatu hari kita terjebak bersamanya
Bersama
hujan yang turun dihari itu
Disudut
jalan dibawah atap ruko yang sama tempat aku berdiri saat ini
Waktu
seolah menghentikan kita, ketika secara bersamaan kita berujar
‘Aku
suka hujan’
Dan
kita saling menoleh satu sama lain
Aku
menyunggingkan senyum ragu
Dan
kau tersenyum dengan caramu
Tidakkah
aku salah mendengarnya?
Benarkah
ternyata kita sama-sama menyukai hujan?
‘Seberapa
suka?’ tanyaku
‘Suka
sesuka-sukanya’ jawabmu tertawa
Aku
menaikkan alis, dan tatapanku sungguh remeh
Wajahmu berubah serius – ‘Benar, aku sangat menyukai hujan’ katamu
‘Hanya
dengan hujan aku bebas bercerita, karena dengan hujan aku bisa berbagi rahasia’
ujarmu lirih dan wajahmu sesaat terlihat sangat sendu
Aku terdiam, tak sanggup berujar,hanya tertegun
menatapmu saat itu
Menatap
langsung ke matamu yang membalas tatapan mataku
Ya,
kita tidak hanya sama menyukai hal yang sama
Tetapi
kita juga menyimpan hal yang sama di balik mata kita
Kita
menyimpan duka
Hari
– hari selanjutnya kita selalu bersama
Sekarang
kita tidak hanya berbagi hal-hal yang bahagia
Kita
telah berbagi tentang semuanya
Tentang
duka, tentang sakit, tentang luka, tentang dendam yang ingin kita lupakan
Tentang
kesepian yang sangat ingin kita enyahkan
dan
kebebasan diri dari merasa terasing yang ingin kita dapatkan
dan
kita selalu berbagi cerita dikala hujan
Dengan
hujan yang menjebak kita di sudut jalan dibawah atap ruko tempat kita berteduh
Kita
telah menciptakan suatu kehidupan yang kita sebut persahabatan
Ya..
kau dan aku bersahabat
Setidaknya
dari aku menganggap
Bahwa
kau satu-satunya sahabat terbaik yang aku punya
Dan
aku tak akan pernah mau kehilanganmu
Aku
bersumpah untuk itu
Aku
tak akan pernah mau kehilanganmu
Hei,
ingatkah kamu?!
Bahwa
kita tidak hanya sekali terjebak hujan di sana
Tetapi
berkali kali..dan kita selalu berteduh dibawah atap ruko yang sama
Pernah
suatu kali saat kita berteduh, tanpa sepengetahuanku kau telah menampung air
hujan dikedua tanganmu
dan
kamu yang selalu berdiri disisi kiriku saat itu
menyiramkan
air hujan itu ke arahku
membasahi
wajah dan pakaian seragamku yang tak tertolong basahnya
sungguh
aku sangat kesal saking kagetnya
dan
kau hanya tertawa –tawa melihatku melongo
sementara
orang – orang disekitar hanya mengulum senyum melihat kita
dan
kau membujukku dengan menyanyikan sebait lagu sumbang yang kau ciptakan
sungguh
kau berhasil! Bagaimana tidak! Itu adalah lagu terkonyol yang pernah aku dengar
aku
menghadiahimu sejumlah cipratan air dari genangan yang sengaja aku pijaki
dan
kau mengejar untuk menghukumku
yang
selanjutnya adalah kita berlarian di tengah hujan
tak
perduli seberapa derasnya hujan turun saat itu
kita
menari bersama ditengah hujan, dan hari
itu kita sangat bahagia
Dan
hari-hari berikutnya
Ketika
aku menatap hujan turun dan aku mendapati kau mengirimiku satu paragraph
tentang hujan
Dan
aku akan mengirimmu kembali tentang cerita hujan hari itu
Dan
bersamaan dengan hujan yang turun
kita
menciptakan bait-bait kata
yang
kemudian menguntai menjadi cerita
merefleksikan
apa yang kau dan aku rasakan saat itu
Dan
selalu bersama dengan hujan kita saling berkirim kabar
Dan
selalu saat hujan turun kita berbagi rahasia
Hingga
pada suatu hari kau mengenali seseorang
Seseorang
yang memikat hatimu,
yang
mengajakmu untuk mencurahkan perhatianmu hanya kepadanya
Dan
rahasia yang sering kita bagi dikala hujan turun itupun berganti
Ya..
belum berakhir memang, tetapi kau menggantinya dengan ceritamu
Hanya
ceritamu tentangnya..
Ceritamu
tentang betapa bahagianya kamu bertemu dengannya
Betapa
girangnya saat kau tahu dia mengenalimu
tidak
hanya itu - dia bahkan memanggilmu dengan namamu
Ceritamu
tentang betapa indahnya hari yang kau lalui karena kamu bisa menghabiskan waktu
dengannya
Betapa
hidupmu benar-benar berwarna dan bersinar sehingga kau tak pernah bosan untuk
menceritakannya
Ceritamu
tentang dia, semuanya, ya.. semuanya tentang diaa
Dan
untuk setiap ceritamu aku akan selalu mendengarmu
Dan
untuk setiap patah kata yang kau ceritakan tentang dia akan kusambut dengan senyuman
terbaikku
Seiring
waktu kau dan aku semakin tak menentu
Kita
menuju kesegala arah dengan waktu yang terus memburu
Dan
hujan mulai kehilangan kita
Setidaknya
hujan tidak kehilangan aku
Karena
hanya saat hujan turun aku bisa berteriak ketika aku sangat merindukanmu
Saat
hujan turun aku bisa meratapi tanpa terdengar olehmu,
Hujan
menenggelamkan suara isakanku yang menyedihkan dan pilu
Karena
saat hujan aku bisa bercerita tentangmu, menangis karena luka yang kau ciptakan
padaku
Hujan
akan menghapus air mataku dan memelukku sehingga aku tidak merasa sendiri lagi
Dan
hari ini hujan yang turun sangat deras dihadapanku
Aku
yang berdiri berteduh dibawah atap ruko yang sering kita singgahi dulu, kuyup..
Dan
hujan menyadarkanku
Menyeretku
kembali dari kenangan sesaat dimasa lalu
Ya,
akhirnya kau meninggalkan aku tanpa pernah menoleh
Bersama
hujan kau melangkah pergi dan tak pernah kembali – akankah suatu hari nanti?
Entahlah..setiap kali aku terjatuh, mencari dan memanggilmu
Kau
tak pernah menjawabnya, tak sekalipun
Seperti saat ini ketika hujan turun dan aku sangat merindukan kebersamaan denganmu
Kau
tak ada lagi bersamaku, tak pernah ada
lagi di sisiku
Tetapi
aku tetap saja bisa merasakan kehadiranmu
Aku
merasakanmu hadir dihatiku, selalu..
Dan
bersama hujan sore ini aku mengirimkan curahan hatiku untukmu
Dimanapun
kau berada, semoga kau mengingatku
-
It’s Delivered.
#peluk
BalasHapus